Sunday, March 26, 2017

the sixth anniversary





Alhamdulillah tahun keenam. And I’m not such a perfect wife, but I’ll keep on trying to be the best wife for ya my dearest one psssttt psssttt *dengan caraku yaa? (n I’m pretty sure u know that)

Hal yang wajib disyukuri adalah we love each other, we take a good care each other and the most important is we honour each other.

Tahun keenam, tahun kubisikkan syukurku harapanku dan semua pintaku. Matur nuwun gusti, pernikahan is not only a bond of two person, a man an a woman. It is also about having  the whole (mas’) family into my life, my whole family into his. Gladly, this big family bonding run well, more than what I expected. Karena latar belakang  dua keluarga, pasti ada banyak ketidakcocokan, perdebatan, masalah daaan untungnya Gusti Alloh menyelesaikanya dengan cara-Nya yang super duper keren.

Hal yang paling keren dari my beloved hubby is, he allows me to be just the way I am, mengizinkanku hang out samateman teman sejiwa, ngerajut sambil momong (errrrrrr dan akhirnya si mas-lah yang momong dan aku? Ngerajut  ^_^)  ada kalanya kita keluar sebentar disela waktu istirahatkerja untuk sekedar makan gado-gado favoritnya. Ada kalanya saat senggang si mas rela naik motor panas panasan sekedar hang out di toko buku kesukaanya atau nonton film incarannya di kota sebelah. Hal2 kaya gitu sudah merupakan hal istimewa bagiku. 

Di tahun keenam, kita sudah saling memahami. Aku sudah bisa terima kebiasaan pak suami yang bisa langsung tertidur nyenyak meskipun habis minum secangkir kopi hitam, dan dia akan membiarkanku bangun kesiangan serta menghandle si gendhuk saat aku semalaman kena insomnia gara gara sesruput kopi.

Kebahagiaan tiap orang berbeda ya? N I’m simply enjoy “our  me time” saat si mas, gendhuk dan aku bisa menikmati kebersamaan yg priceless ini. duh gusti, maturnuwun

No comments:

Post a Comment