Alhamdulillah tahun keenam. And I’m not such a perfect wife,
but I’ll keep on trying to be the best wife for ya my dearest one psssttt
psssttt *dengan caraku yaa? (n I’m pretty sure u know that)
Hal yang wajib disyukuri adalah we love each other, we take
a good care each other and the most important is we honour each other.
Tahun keenam, tahun kubisikkan syukurku harapanku dan semua
pintaku. Matur nuwun gusti, pernikahan is not only a bond of two person, a man
an a woman. It is also about having the
whole (mas’) family into my life, my whole family into his. Gladly, this big
family bonding run well, more than what I expected. Karena latar belakang dua keluarga, pasti ada banyak
ketidakcocokan, perdebatan, masalah daaan untungnya Gusti Alloh menyelesaikanya
dengan cara-Nya yang super duper keren.
Hal yang paling keren dari my beloved hubby is, he allows me
to be just the way I am, mengizinkanku hang out samateman teman sejiwa,
ngerajut sambil momong (errrrrrr dan akhirnya si mas-lah yang momong dan aku?
Ngerajut ^_^) ada kalanya kita keluar sebentar disela waktu
istirahatkerja untuk sekedar makan gado-gado favoritnya. Ada kalanya saat senggang
si mas rela naik motor panas panasan sekedar hang out di toko buku kesukaanya
atau nonton film incarannya di kota sebelah. Hal2 kaya gitu sudah merupakan hal
istimewa bagiku.
Di tahun keenam, kita sudah saling memahami. Aku sudah bisa
terima kebiasaan pak suami yang bisa langsung tertidur nyenyak meskipun habis
minum secangkir kopi hitam, dan dia akan membiarkanku bangun kesiangan serta
menghandle si gendhuk saat aku semalaman kena insomnia gara gara sesruput kopi.
Kebahagiaan tiap orang berbeda ya? N I’m simply enjoy
“our me time” saat si mas, gendhuk dan
aku bisa menikmati kebersamaan yg priceless ini. duh gusti, maturnuwun
No comments:
Post a Comment